Pasuruan, Pengurus Rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel (UINSA) Cabang Surabaya, menggelar Pelatihan Kader Dasar (PKD) di Balai Diklat PWNU Jawa Timur, kabupaten Pasuruan. Pada Kamis (13/04/2017) sampai Minggu (16/04/2017).
PKD tersebut diikuti 118 peserta yang terdiri dari 107 peserta dari PMII Rayon Syariah dan Hukum, serta 11 peserta berasal dari beberapa delegasi yaitu, Pimpinan Cabang (PC) PMII Bangkalan, Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Kediri dan Rayon PMII Universitas Darul Ulum (UNDAR) Jombang.
Menurut Afham Syahad selaku ketua panitia Organizing Committee (OC) bahwa, PKD ini merupakan tahapan untuk menyiapkan kader-kader PMII yang sebelumnya telah dibekali dalam Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA). “Karena pola kaderisasi dalam PMII haruslah menjadi anggota dulu dengan mengikuti MAPABA dan setelah dibaiat maka mereka resmi bergabung dengan PMII sebagai anggota. Setelah itu barulah dapat mengikuti proses kaderisasi selanjutnya yaitu PKD, setelah itu tingkatan ketiga Pelatihan Kader Lanjut (PKL)”, kata pria yang sering disapa Afham.
Dengan mengangkat tema “PMII PINCANG; Efektifitas Kader Kritis Transformatif dalam Menyikapi Problematika Kontemporer”. Iskandar selaku Steering Committee (SC) memaparkan terkait tentang tema tersebut bahwa. “Maksud dan tujuan dari tema itu adalah membentuk kader dengan kapasitas dirinya sebagai kader transformatif. Untuk mencapai goal menjadi kader transformatif maka menjadikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang meliputi, kajian Jurnalistik, kajian enterpreneur dan kajian advokasi menjadi jembatan untuk mencapai goal”.
“Selain dari pada itu, adanya tema tersebut bertujuan membentengi jiwa kader PMII Rayon Syariah dan Hukum khususnya dan Universitas pada umumnya dari berbagai problematika kontemporer seperti aliran-aliran radikal dan liberal yang berusaha merongrong dan mengobok-obok Pancasila dan NKRI. Karena bagi kader pergerakan Pancasila dan NKRI adalah harga mati”. Kata pria yang sekarang menjabat sebagai ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UINSA.
Ketua Rayon PMII Syariah dan Hukum UINSA, Alan Abduh, berharap kader PMII dapat meneruskan perjuangan para pendiri PMII dan merawat persahabatan yang dikemas oleh para pendiri. “Karena warga pergerakan adalah penyambung atau penerus sejarah, sebagaimana para sahabat Nabi yang kita ketahui mereka selalu saling tolong menolong, dimana hal itulah yang menjadi alasan kenapa dalamkonsep PMII memakai istilah kata Sahabat”. Selain itu pria yang akrab disapa Alan tersebut berpesan kepada semua kader PMII Rayon Syariah dan Hukum UINSA, “Jangan pernah ada dusta di antara kita”
Reporter ; Kaulo Ali


0 Komentar